SMK Mutiara Bangsa Tiga - Jl. Jelambar Barat III No. 5B Grogol Petamburan Jakarta Barat-Tlp. 021-56940779

Tuesday, January 8, 2013

KURIKULUM BARU

Guru Perlu Adaptasi Kurikulum Baru-Kemendikbud Hanya Berikan Waktu Enam Bulan

JAKARTA– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hanya memberikan waktu enam bulan untuk melatih para guru pada kurikulum baru nanti.

Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, pembinaan bagi guru baru akan dimulai pada Januari hingga Juni mendatang. “Model pelatihan akan menggunakan sistem Master Teacher di mana guru harus dapat mengampu dua pelajaran sekaligus,” katanya di Jakarta kemarin. Menurut dia,penerapan kurikulum tahun depan akan dimulai secara terbatas pada kelas I, IV,VII, dan X. Karena itu, guru yang akan dilatih juga akan diseleksi. Lebih lanjut dia menjelaskan, guru yang akan dilatih diperkirakan berjumlah 300.000 orang.

Guru yang nilai uji kompetensi saat ujian sertifikasi tinggi akan langsung direkrut untuk dilatih. Selain itu, pihaknya juga akan merangkul beberapa asosiasi, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), untuk turut membantu mempersiapkan para guru.“Semua sumber daya akan kita kerahkan, kita mobilisasi semuanya,” bebernya. Ketua Umum PB PGRI Sulistiyo mengatakan, efisiensi persiapan pendidikan dan pelatihan selama enam bulan itu akan berhasil jika dilakukan secara berkelanjutan.

“Kalau guru hanya dibekali sehari dan bergiliran,tentu tidak akan berhasil.Kecuali kalau disosialisasikan, dilatih mengembangkan metode,dan kemudian dievaluasi, dan dilatih lagi jika guru itu dinilai belum siap,”terangnya. Pelatihan akan lebih berhasil lagi apabila guru lebih awal dari jadwal diberikan pemahaman, sosialisasi, dilatih untuk memilih dan mengembangkan metode yang tepat dan dievaluasi secara berkesinambungan.

Menurut dia, berdasarkan pengalaman, banyak kurikulum yang tidak berhasil penyebabnya guru tidak siap. “Kepala sekolah dan dinas yang menyatakan siap menyambut kurikulum baru karena ada tekanan dari pemerintah daerah sementara gurunya belum siap,”ungkapnya. Dia menjelaskan, hingga saat ini guru memang belum memperoleh informasi yang lengkap tentang kurikulum baru.

Hanya,naskah uji publik kurikulum yang dinilai para guru disajikan dengan bahasa yang indah. Meski demikian, pihaknya telah dilibatkan dalam uji publik kurikulum. Diharapkan, uji publik tersebut jangan hanya dijadikan sebagai sebuah tahapan formalitas dalam pembuatan kurikulum. Pemerintah punya tanggung jawab besar terhadap guru, sehingga guru tidak hanya tahu akan kurikulum baru,tapi juga mengerti bagaimana menerapkannya dalam proses belajar mengajar. Pengamat pendidikan dari Komisi Wali Gereja Indonesia Romo Benny Susetyo menolak perubahan kurikulum baru.

Dia mengatakan bahwa perubahan kurikulum tidak memiliki latar belakang yang kuat dan terkesan terburu-buru. Alih-alih menyempurnakan kurikulum yang ada, perubahan ini seperti membongkar secara keseluruhan kurikulum yang ada dan tidak dapat menjamin pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Dia menambahkan,perubahan kurikulum tidak didahului dengan riset dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Selain itu, perubahannya tidak melibatkan para guru dan pakar pedagogik.

Selain itu,perubahan kurikulum hanya akan menguntungkan penerbit buku.“Kami merekomendasikan menolak perubahan kurikulum, dan mengajak masyarakat untuk bergerak menolak karena perubahan kurikulum tidak didasari oleh paradigma yang jelas,mengenai pendidikan itu sendiri,” ungkapnya. Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW Febri Hendry berharap pemerintah lebih fokus pada peningkatan kualitas guru, di mana 62% guru SD tidak pernah mendapatkan pelatihan.

Dia mengungkapkan, rata-rata guru di kota besar hanya mengikuti pelatihan satu kali dalam lima tahun, bahkan ditemukan guru PNS yang terakhir mengikuti pelatihan pada 1980.Febri menekankan, perubahan kurikulum harus didasarkan pada riset yang jelas dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

“Bukan sekadar uji publik,melainkan juga harus dilakukan melalui uji coba,”katanya. Sebagaimana diketahui,pemerintah tengah menggelar uji publik kurikulum baru. Uji publik untuk melihat respons dan masukan masyarakat terkait kurikulum baru,sebab kurikulum tersebut sudah akan diterapkan tahun depan. neneng zubaidah

No comments:

Post a Comment